Percakapan Bahasa Lampung Tentang Sakit (Sakik, Maghing, Bahaban)

loading...


Sakit dalam Bahasa Lampung memiliki tiga pengertian, yang pertama adalah sakit biasa yang disebut sakik dan maghing serta yang kedua sakit berat yang disebut bahaban. Beberapa kata ini membentuk kalimatnya sendiri sesuai dengan konteks kejadian yang menimpa seseorang. 


Percakapan Bahasa Lampung Tentang Sakit (Sakik, Maghing, Bahaban)


Sakik lebih kepada insidential yang terjadi akibat dari perbuatan atau kegiatan yang menyebabkan sakit dan ditujukan pada objek yang mengalami sakit. Misalnya, tangan yang tergores, kepala terbentur atau obejk dari penyakit misalnya penyakit maag yang mengakibatkan sakit pada lambung.

Misal kalimat, apakah ia sedang sakit? Maka dalam Bahasa Lampung bukan dengan Nyowkah yo lagi sakik? Tetapi Nyowkah yo lagi maghing/ bahaban? Akan berbeda dengan pertanyaan Apanya yang sakit? Maka terjemahannya adalah Nyow ne si sakik? Bukan Nyow ne si maghing/bahaban?

Contoh kata sakit yang disandingkan dengan sakik:

Sakik nyow ano nikew? Sakit apanya kamu?
Maksudnya adalah bagian mana yang sakit dan apanya yang sakit
Bayeh : Bengkak
Calu kew bayeh = kaki saya bengkak
Sunuk : Bisul
Nyak wat sunuk, jadi mejjeng gaweh susah = saya ada bisul, jadi duduk saja susah

Contoh Kalimat Sakit Karena Akibat Tertentu: 

Ulew kew sakik ngebattur tiang ino, ghasone agow pecceh = Kepalaku sakit terbentur tiang itu, rasanya mau peccah
Pungew kew sakik ulah keno pakkuh palew = Tanganku sakit karena dipukul palu
Sakik buwek kew dijambak ulah no = Sakit rambut ku dijambak olehnya
Yo tumburan mutur berbei, dadone sakik, jadi lagi nunggew hasil rontgent pay = Ia tabrakan motor kemarin, dadanya sakit, jadi masih menunggu hasil rentgent dahulu
Sakik atey kew dipik ke nikew = Sakit hati ku ditinggalkan mu

Contoh percakapan:

A: Ulah bak ano nikew lapah upo ino = Mengapa kamu jalannya seperti itu?
B: Ay, sakik caluk kew nyappuk batew = Ay, sakit kaki saya terhantuk batu
A: Bak nikew mak ngenah degh lamun wat batew = Emangnya kamu ga liat kalau ada batu?
B: Mak wak, yo mak kenahhan = Tidak, ia tidak terlihat

Maghing, dikategorikan sebagai sakit yang tidak terlalu parah. Misalnya terkena demam (gelegesan/rap rip), flu/pilek (bittek), masuk angin (kughghuk angin), batuk (mahyek), gusi bengkak (kuyang), sakit gigi (sakik kedis), sakit kepala (sakik ulew), sakit perut (sakik betteng) Contoh percakapan:

A: Dikedow Guntur? = Dimana Guntur/Guntur dimana?
B: Yo lagi maghing = Dia sedang sakit
A: Maghing nyow ano? = Sakit apa?
B: Yo lagi bittek = Dia sedang flu
A: Oh, patut yo mak kughghuk sekulah dawah ijo = Oh, pantesan ia tidak masuk sekolah hari ini
B: Mekkeh temen, bittek gaweh laju mak kughghuk sekulah = Memalukan (arti sebernya jorok)sekali, flu saja nggak masuk sekolah

Bahaban, dikategorikan dengan sakit yang parah. Misalnya seperti penyakit yang membutuhkan perawatan yang intens seperti diabetes, kanker, lever dan lainnya:

Contoh Kalimat:

A: Kabar no yo lagi bahaban? = Kabarnya ia lagi sakit?
B: Iya, yo keno diabet/lever/kanker. Tano lagi di rumah sakit = Iya, ia terkena diabet/lever/kanker
A: Kak munnei degh yo di rumah sakit = Sudah lamakah ia di rumah sakit?
B: Kak seminggew ijo = Sudah seminggu ini

2 komentar:

  1. Mao tanya nieh kalau bahasa lampungnya badan terasa sakit apa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. 'Badan ghaso maghing", itu jika kondisi badan seperti masuk angin atau adanya penyakit. Tapi kalau pegel-pegel atau sakit karena pukul jadi "Badan ghaso sakik"

      Hapus