Cuaca dan Contoh Kalimatnya dalam Bahasa Lampung

loading...
Baiklah kali ini kita akan berbicara tentang cuaca dalam Bahasa Lampung. Jika diperhatikan cuaca dalam Bahasa Lampung disebut dengan cuaco. Mungkin kata-kata ini mengambil dari Bahasa Indonesia dan tidak ada padanannya di dalam Bahasa Lampung. Mohon koreksinya kalau saya salah, karena ini untuk memperkaya dan meluruskan agar yang benar tersampaikan.

Cuaca dan Contoh Kalimatnya dalam Bahasa Lampung

Payew, kita langsung aja ke pelajaran dalam percakapan Bahasa Lampung tentang cuaca dan kaitan-katiannya:

Januh: musim hujan
Tano ijo mak tattew kapan musim januh jamo kemakhau
Sekarang ini tidak pasti kapan musim hujan dan kemarau
Kemakhau: musim kemarau
Sumukh di nuwo kering lamun kak tigeh kemakhau
Sumur di rumah kering kalau telah sampai di musim kemarau

Panas: panas
Panas dawah ijo nundo nyak ghaso ago telubus
Panas hari ini membuat saya terasa ingin pingsan

Ngisen: dingin
Matei ngisen bingei ijo
Alangkah dingin malam ini
Asang: gerah
Huh..  asang ano dilem kamar ijo, upone tando ago hujan
Huh.. gerah sekali didalam kamar ini, sepertinya tanda akan hujan

Andep: hangat
Mandei makai andep ijo supayo nikew mak maghing ulah ujan-ujanan
Mandi dengan air hangat ini supaya kamu tidak sakit karena hujan-hujanan
Ujan/Hujan/labuh: hujan
Mateng libo kak labuh/ujan
Sebelah hilir sudah mulai hujannya

Leppo: hujan lebat
Leppo ano hujan ijo, nyak mak dapek nyusul adik di sekulah lamun mak makai payung
Lebat sekali hujan ini, saya tidak dapat menyusul adik di sekolah kalau tidak memakai payung

Gulukh: geledek/petir/halilintar
Mapas.. matei kedek ano bakho gulukh ino, tekanjat nyak..!!
Busyet.. keras sekali suara petir itu, saya terkejut..!!

Kilak: kilat
Matang umbul kilak kenahanno wayah nayah, upone dinnei kak hujan
Didaerah peladangan kilat terihat sangat banyak, sepertnya disana telah hujan

Angin: angin
Batang kelapo ino ghubuh ulah angin
Batang kelapa ini rubuh/tumbang karena angin

Remeng: mendung
Irip: reda (hujan)
Mekhiccep: gerimis/rintik-rintik
Sabek: awan
Kering: kering
Baseh: basah
Langik: langit

Contoh dialog singkat:

A: Nyow upo dianek mettei kak ujan jugo degh? = bagaimana dikampung kalian, sudah hujan terus?

B: Lagi lak, ijo kak mandei di way balak jugo, nyow caro sumukh kering = belum, ini sudah selalu mandi di sungai, ya bagaimana lagi sumurnya kering

A: Kak gegeh gaweh, nyak mikir ke ago nanem kikim. Seminggew selikut kak mulai ujan. Anying sekalei ino gaweh. Mak sepikho leppo. Ngebasehke taneh gaweh. = sama saja, saya memikirkan akan menanam singkong. Seminggu yang lalu hujan telah mulai turun. Tetapi sekali itu saja. Tidak begitu lebat. Hanya membasahkan tanah saja

B: Pandai upo ambaw debew ino lamun kak disiram ujan. Wayah ngikham munih nyak.. haha.. = taulah seperti apa bau debu itu kalau disiram hujan. Agak rindu juga saya

A: Yo rasan jaman tano, unyenne kak mak tattew = ya nama juga jaman sekarang, semuanya sudah tidak pasti

B: Iyew, tano ijo gham wayah kiruk. Kak kukhuk musim kemakhau anying yo pagun ujan. Kak kukhuk musim ujan anying yo mak ujan-ujan munih. = Iya, saat ini kita agak bingung. Sudah masuk musim kemarau tetapi yah masih juga hujan. Sudah masuk musim hujan tetapi yah tidak hujan-hujan juga.

A: lamun ngenah arah anginno tano ijo kak agow kukhuk musim hujan = kalau melihat arah anginnya sekarang ini sudah mau masuk musim hujan

B: Wo panas selikut kak remeng, anying mak wak munih.. mak jadei hujanno.. yo remeng gaweh, mekhiccep mak wak munih  = dua hari yang lalu sudah mendung, tetapi ya tidak juga, tidak jadi hujannya.. hanya mendung saja, gerimis juga tidak

Tidak ada komentar